Makan Soto, Duit Kurang
Hari ini, 22 April 2012, Real Madrid menang 2-1 melawan Barcelona di kandang Barcelona, Camp Nou. *lho kok menyimpang dari judulnya? -_-* Intinya hari ini bahagiaaa bgt rasanya, selain Real Madrid sudah pasti juara La Liga, juga dapat pengalaman berharga dari kesialan hahahaa..
Biasanya, kalo weekend, aku sering lari pagi (gak pagi-pagi amat juga sih) bersama teman seberang kamar kosku, Irene. Pukul 6 pagi kami sudah bersiap-siap untuk lari pagi.
"Mut, kamu bawa uang berapa?" tanya Irene.
"Limabelas aja deh.." jawabku.
"Aku tiga puluh.."
"Oke, yuk!"
Yak, dan lari pagi pun dimulai. Seperti biasa, keliling kompleks baru ke jalan raya. Tadinya Irene mau mampir ke Su**per**in**do yang kalau ditempuh dengan lari a.k.a jalan cepat ya lumayan jauh dan melelahkan. Tapi semangat kami untuk berlari tetap membara *halah*. Udah sampai di depan Su**per**in**do, malah tutup zzzzzzzzzz. Kami kembali melanjutkan pelarian (klo dibilang perjalanan kan gak jalan juga ._.) dengan kecewa.
Di tengah perlarian, Irene mengajakku untuk mampir di sebuah Toko Kue dan membeli sepotong kue coklat, aku juga membeli kue kecil. Total belanjaan Rp14.000 (sisa uang kami berdua: Rp31.000).
Jam baru menunjukkan pukul 6.45. Keringat kami belum seberapa. Kami pun hendak melanjutkan pelarian.
"Mut, lari yuk.." ajak Irene.
"Rin, kalau misalkan aku lari duluan sambil bawa-bawa belanjaan ini, ntar dikira aku maling belanjaanmu lagi. Terus kalau misalkan kamu yang lari duluan, ntar dikira kamu ketinggalan barang belanjaan."
"Hahahaha! Iya ya, yaudah jalan aja deh."
Setelah perjalanan (kali ini emang jalan), kami merasa lapar. Irene mengajak makan di Bu Rudy, tapi harus menyeberang jalan. Aku menawarkan makan Soto karena nggak harus nyeberang.
"Berapaan sotonya, Mut?"
"Ah, paling tujuh setengah lah." jawabku sotoy.
Irene setuju dan kami sampai di sana. Keringat sudah bercucuran. Lega setelah minum es teh segar. Setelah makan dan berbincang-bincang seputar masalah kampus, kami pun memutuskan untuk kembali kos. Ketika hendak membayar, penjualnya mengatakan totalnya Rp44.000. APA? *zoom in-zoom out* 44.000 coy!!! Cuma 2 soto doang sama es teh sama Cl**ub botol aja 44.000. Wah nggak bener nih. Dan kalau ada yang memperhatikan jumlah sisa uang kami (31.000) ya udah pasti duitnya kurang! skali lagi DUITNYA KURANG!!!
Ampun, Irene memutuskan untuk kembali ke kos mengambil uang dan aku diam di dagang soto (jadi jaminan gitu -_-a) setelah menunggu kurang lebih 15 menit, Irene pun datang kami membayar tanpa protes panjang dan pulang.
Di perjalanan...
"Rin, kayaknya yang ngerjain kamu pas ultahmu itu bener-bener kejadian deh." (satu kos ngerjain Irene pas ultahnya, makan di luar di resto yg lumayan pura2 gak bawa duit dan credit card+ATM Irene kita sembunyiin :P)
"Untung ini nggak semahal itu."
"Besok-besok, bawa uang lebih deh kalau jogging lagi."
"Iya, kemana-mana harus bawa uang minimal 50.00 deh!"
"Bener banget."
"Mut, seandainya kalau kamu mengalami hal yang sama tapi sendirian dan lokasinya jauh dari kos, apa yang kamu lakukan?"
"Hmm...ya utang dulu deh"
"Kalau nggak boleh?"
"Yaa ninggalin alamat sama nomor telepon aja."
"Kalau kamu nggak dipercaya?"
Biasanya, kalo weekend, aku sering lari pagi (gak pagi-pagi amat juga sih) bersama teman seberang kamar kosku, Irene. Pukul 6 pagi kami sudah bersiap-siap untuk lari pagi.
"Mut, kamu bawa uang berapa?" tanya Irene.
"Limabelas aja deh.." jawabku.
"Aku tiga puluh.."
"Oke, yuk!"
Yak, dan lari pagi pun dimulai. Seperti biasa, keliling kompleks baru ke jalan raya. Tadinya Irene mau mampir ke Su**per**in**do yang kalau ditempuh dengan lari a.k.a jalan cepat ya lumayan jauh dan melelahkan. Tapi semangat kami untuk berlari tetap membara *halah*. Udah sampai di depan Su**per**in**do, malah tutup zzzzzzzzzz. Kami kembali melanjutkan pelarian (klo dibilang perjalanan kan gak jalan juga ._.) dengan kecewa.
Di tengah perlarian, Irene mengajakku untuk mampir di sebuah Toko Kue dan membeli sepotong kue coklat, aku juga membeli kue kecil. Total belanjaan Rp14.000 (sisa uang kami berdua: Rp31.000).
Jam baru menunjukkan pukul 6.45. Keringat kami belum seberapa. Kami pun hendak melanjutkan pelarian.
"Mut, lari yuk.." ajak Irene.
"Rin, kalau misalkan aku lari duluan sambil bawa-bawa belanjaan ini, ntar dikira aku maling belanjaanmu lagi. Terus kalau misalkan kamu yang lari duluan, ntar dikira kamu ketinggalan barang belanjaan."
"Hahahaha! Iya ya, yaudah jalan aja deh."
Setelah perjalanan (kali ini emang jalan), kami merasa lapar. Irene mengajak makan di Bu Rudy, tapi harus menyeberang jalan. Aku menawarkan makan Soto karena nggak harus nyeberang.
"Berapaan sotonya, Mut?"
"Ah, paling tujuh setengah lah." jawabku sotoy.
Irene setuju dan kami sampai di sana. Keringat sudah bercucuran. Lega setelah minum es teh segar. Setelah makan dan berbincang-bincang seputar masalah kampus, kami pun memutuskan untuk kembali kos. Ketika hendak membayar, penjualnya mengatakan totalnya Rp44.000. APA? *zoom in-zoom out* 44.000 coy!!! Cuma 2 soto doang sama es teh sama Cl**ub botol aja 44.000. Wah nggak bener nih. Dan kalau ada yang memperhatikan jumlah sisa uang kami (31.000) ya udah pasti duitnya kurang! skali lagi DUITNYA KURANG!!!
Ampun, Irene memutuskan untuk kembali ke kos mengambil uang dan aku diam di dagang soto (jadi jaminan gitu -_-a) setelah menunggu kurang lebih 15 menit, Irene pun datang kami membayar tanpa protes panjang dan pulang.
Di perjalanan...
"Rin, kayaknya yang ngerjain kamu pas ultahmu itu bener-bener kejadian deh." (satu kos ngerjain Irene pas ultahnya, makan di luar di resto yg lumayan pura2 gak bawa duit dan credit card+ATM Irene kita sembunyiin :P)
"Untung ini nggak semahal itu."
"Besok-besok, bawa uang lebih deh kalau jogging lagi."
"Iya, kemana-mana harus bawa uang minimal 50.00 deh!"
"Bener banget."
"Mut, seandainya kalau kamu mengalami hal yang sama tapi sendirian dan lokasinya jauh dari kos, apa yang kamu lakukan?"
"Hmm...ya utang dulu deh"
"Kalau nggak boleh?"
"Yaa ninggalin alamat sama nomor telepon aja."
"Kalau kamu nggak dipercaya?"
"Telpon temen suruh dateng minjem uang"
"Kalau kamu dalam kondisi nggak bawa hape?"
"Bisa pinjem hape terus nelpon temen, eeeeh tapi kalau hapal nomor teleponnya ya?!"
"Nah iyaya, mampus aku nggak hapal nomor telepon anak2 lagi! Nomor teleponmu brp, Mut?"
"081xxx, kamu brp?"
"085xxx, harus hapal nih.."
"Eh sebenernya kalau kita nggak mampir di Toko Kue itu uang kita cukup ya Rin.."
"Oh iya juga ya. Coba nggak mampir."
"Tapi kita dapat pengalaman berharga hahaha.."
Yak dan itulah pengalaman konyol kali ini. Semoga bisa menginspirasi temen-temen sekalian ya kalu mau keluar, siap2 bawa duit secukupnya, terus hapalkan nomor telepon penting. Oke? ^^
Comments
Post a Comment