Kunjungan Paliatif FKUA
Di akhir semester 2 lalu, kami melakukan kunjungan paliatif ke kediaman salah seorang pasien penderita kanker. Kegiatan ini merupakan program kampus khususnya dari departemen paliatif. Sebelumnya, mungkin ada yang masih bingung apa sih paliatif itu... Paliatif atau biasa disebut palliative care adalah upaya perawatan yang bertujuan untuk mengurangi keparahan penyakit. Mau tahu ngapain aja di kunjungan paliatif? Yuk disimak ^^
______________________________________________________________________________________________________
Menjadi
seorang dokter bukan hanya mengobati kemudian selesai, akan tetapi harus holistik,
menyeluruh.Sejatinya ketika seseorang jatuh sakit, yang sakit tidak hanya si pasien, tetapi juga keluarganya. Di situlah diperlukannya kunjungan paliatif terutama bagi pasien-pasien yang mengidap penyakit yang terbilang parah seperti kanker. Kunjungan paliatif ini tentunya dapat mengurangi beban penderitaan dan psikis pasien serta keluarganya.
Sebagai mahasiswa FK alias calon dokter, sudah sebaiknya kunjungan paliatif dikelnalkan kepada kami sejak awal. Di semester 2, kami melakukan kunjungan paliatif, yakni langsung mengunjungi tempat tinggal pasien yang rata-rata kalangan menengah ke bawah. Dalam kunjungan ini, kami terbagi dalam kelompok-kelompok kecil dengan jadwal kunjungan yang berbeda. Kemudian kelompok-kelompok kecil tersebut dibagi lagi dalam sub-kelompok yang terdiri dari lima anak. Tiap sub-kelompok mengunjungi satu pasien dengan lokasi yang berbeda pula.
3 Juli
2012, aku bersama keempat orang temanku: Bowo, Geka, Nanda, dan Chacha; mengunjungi seorang pasien yang berkediaman di daerah Surabaya Barat. Cukup jauh dari
kampusku. Untung saja aku sekelompok sama anak-anak Surabaya, jadi udah pada
tau jalan. =D
Setelah
menempuh perjalanan yang cukup lama, sekitar satu setengah jam kemudian kami tiba di tempat tinggal pasien. Dalam kunjungan paliatif ini kami didampingi dokter dari RSUD dr. Soetomo Surabaya dan dokter dari puskesmas setempat yang menangani pasien ini. Pasien kunjungan paliatif kali ini adalah seorang ibu yang menderita penyakit kanker pada mata kirinya. Kanker
mengakibatkan pasien harus kehilangan mata kirinya. Beruntung, pasien masih
dapat melihat walau dengan satu mata.
Operasi pengangkatan mata kiri pasien ini
telah dilakukan pada bulan Januari 2012 lalu. Setelah melakukan
anamnesis singkat, dokter melakukan pemeriksaan fisik. Setelah dokter melepas kasa yang menutupi mata kiri pasien, tampaklah orbita pasien tanpa oculi, tanpa bola mata dan lapisannya. Bolong...
Perasaanku campur aduk antara kaget dan iba, namun aku
mencoba tetap terlihat tegar. Jika dilihat dari penampilan luar, siapa sangka
pasien ini menderita penyakit yang cukup parah seperti ini. Dari luar, pasien
ini tampak sehat layaknya orang normal, selain mata kirinya tentunya.
Walaupun
operasi terbilang sudah cukup lama yakni 7 bulan (terhitung saat bulan Juli), namun mata kiri pasien
tersebut masih mengalami perdarahan kecil dan belum sepenuhnya kering. Dokter
mencurigai pasien ini juga menderita hemofilia. Dokter membersihkan darah yang
belum mengering tersebut dan memberi semacam obat bubuk pada mata kiri pasien. Sontak imajinasiku melayang...
Mata kiri yang bolong itu...
Obat bubuk yang ditaburkan itu...
Kemudian berhasil membuatku tampak pucat. Sial, padahal aku mengira menjadi dokter mata
itu tidak rumit. Aku mengira pekerjaan dokter mata hanya memeriksa visus mata dan operasi katarak. Ternyata jauh dari yang kubayangkan. Coret spesialis mata dari
daftar spesialis dambaan!
Nah setelah
memberi obat bubuk itu, dokter menutup mata kiri pasien dengan kasa. Dokter pun mengakhiri kunjungan paliatif dengan memberikan beberapa saran dan nasihat
kepada pasien dan keluarganya.
Dari
kunjungan paliatif kali ini banyak pelajaran yang kudapatkan :)
tapi sayang sekali, aku tidak punya dokumentasi kegiatan ini :(
sumber gambar:
hrmexplorer.wordpress.com
tumblr.com
acutezmedia.com
Comments
Post a Comment