Kado itu Tertunda Lagi


Inilah saat-saat yang ditunggu mahasiswa setelah ujian akhir: nilai (liburan sih sebenernya). Walaupun tidak terlalu banyak berharap, aku juga menunggu-nunggu saat itu. Semoga lebih baik dari semester lalu. Harapku. Sebuah novel yang pernah kubaca mengatakan, "Berusahalah sedikit lebih banyak dari orang rata-rata, tidak usah banyak-banyak, sedikit saja". Yah, walaupun aku tidak yakin aku telah berusaha sedikit lebih banyak dari teman-teman yang lain.

Kamu masih ingat postinganku tahun lalu, ibuku me-request kado ulang tahun untuknya? (http://mutiarizd.blogspot.com/2013/05/the-problem-is-you-think-you-have.html) Ya, beliau tidak menginginkan kado ulang tahun apa-apa melainkan aku tidak SP. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah agar kami bisa berkumpul lebih lama di rumah saat liburan, tanpa terpotong jadwal SP ku.

Tetapi apa? Sudah dua semester aku gagal memberikan kado spesial itu.

Semester lalu, terburuk yang pernah ada. 8 sks dengan nilai BC. Waktu liburanku hanya tersisa 2,5 minggu termasuk libur idul fitri.

Semester ini? Di penghujung semester aku berusaha sedikit lebih banyak dari aku biasanya. Tersadar karena momen hari ibu 22 Desember 2013. Kukirim voice note suaraku bernyanyi lagu "Bunda". Suaraku yang tidak lebih baik dari kaleng kerupuk jatuh, ternyata bisa membuat seseorang berlinang air mata.

Kawan, padahal aku hampir merasa bahwa sekarang lah saatnya ibuku tersenyum menerima kado spesial itu. Ketika semua nilai mata kuliah mayor keluar dan Alhamdulillah lulus, aku semakin yakin. Tapi, Allah maha mengetahui yang terbaik untuk hambanya. Satu mata kuliah, 2 sks, yang aku sering bolos, nilaiku BC lagi. Tanggung sih, 2 sks, mana cuma BC, dikit lagi udah B.

Memang, nilai itu bukan segalanya. Tapi lain kali, kado itu tidak boleh tertunda lagi.




Surabaya, 23 Januari 2014, 23:59


Mutiarizd

Comments

Popular posts from this blog

What If..?

Happy Birthday, Mum!

Paradoxial