Belajar dari Sebuah Charger

"Aduh, hape-ku lowbat lagi. Sial!"

Tentunya, kamu sering sekali mengalami hal seperti ini. Kadang, hal seperti ini sangat menjengkelkan. Apalagi di saat-saat genting.

Ketika handphone, laptop, atau iPad milikmu low battery, pastilah pertolongan pertama yang kamu lakukan adalah mencariku, charger handphone, laptop, atau iPad yang sesuai dengan gadget-mu. Milik siapapun itu.

Ketika kamu sudah mendapatkanku, kamu buru-buru men-charge gadget-mu hingga penuh ataupun sekedar membuatnya aktif kembali. Dan jika gadget-mu sudah terisi energy yang ia butuhkan, kamu meninggalkanku begitu saja. Seolah aku sudah tak berarti lagi bagimu dan gadget-mu. Kamu kembali kepada gadget kesayanganmu. Gadget kesayanganmu itu, berapapun harganya, murah ataupun mahal, keluaran lama ataupun terbaru, baru atau bekas, bukanlah apa-apa tanpa diriku.

Namun, aku hanya bisa diam. Aku tetap menunggumu hingga saatnya kamu membutuhkan pertolonganku kembali. Aku tidak marah, juga tidak dendam. Aku ikhlas membantumu dan gadget-mu. Walau aku sudah hapal akhirnya kau akan melupakanku sejenak. :)

Tetapi, aku mengerti. Di lubuk hatimu yang terdalam, kamu pasti sangat membutuhkanku. Menjadi hal yang kau butuhkan saja sudah membuatku bahagia. Tetaplah mencariku, kapanpun kau butuhkan aku.


Salam Hangat



Charger-mu yang setia menunggu

Comments

Popular posts from this blog

What If..?

Happy Birthday, Mum!

Paradoxial